Sabtu, 28 Maret 2015
Kisah Perjalanan Olga Syahputra Menjadi Tulang Punggung Keluarga
Kisah Perjalanan Olga Syahputra Menjadi Tulang Punggung Keluarga -Yoga Syahputra, atau yang lebih di kenal dengan nama Olga Syahputra yaitu publik figur tanah air yang melenggangkan kakinya di dunia hiburan serta sering kali isi acara-acara tv dengan gayanya yang khas.
Pria yang lahir di Jakarta, 8 Februari 1983 terlahir dari keluarga yang kurang ada. Awalannya, Olga kerap datang ke tempat syuting cuma untuk pengagum yang meminta tandatangan serta photo berbarengan dengan artis-artis pujaannya.
Tetapi nasib baik menghampirinya, saat tengah menanti sang pujaan di tempat syuting ada seorang yang menawarkannya untuk turut berhimpun dalam film Lenong Bocah. Tetapi, agar bisa berhimpun dengan Lenong Bocah, Olga diharuskan berhimpun terlebih dulu di Sanggar Ananda untuk berlatih.
Untuk berlatih di Sanggar Ananda, Olga ikhlas jual beberapa barang elektroniknya manfaat membiayai sistem latihan yang memerlukan bayaran itu. Benar saja, usaha Olga membawa hasil. Ia memperoleh peran minor dalam Lenong Bocah.
Terbatasnya ekonomi juga membuatnya untuk mencari pendapatan penambahan. Ia jadi asisten penyanyi dangdut Rita Sugiarto, artis pujaannya. Disebabkan rajin turut casting sana-sini, pada akhirnya perlahan nama Olga mulai populer. Ia mulai kerap tampak dibeberapa sinetron walau cuma peran-peran kecil.
Diambil dari beragam sumber, mulai sejak tahun 2003 Olga sudah membintangi 7 sinetron, 13 acara komedi, 16 variety show, 10 film layar-lebar, dan sukses melaunching dua lagu yang berjudul �Hancur Hatiku� serta �Jangan Ganggu Saya Lagi�, yang keduanya adalah karya Charlie Van Houten.
Keberhasilan karier Olga mulai tampak terang saat tahun 2007 Olga jadi pembawa acara variety show Ceriwis berbarengan dengan Indy Barens serta Indra Bekti. Disusul satu tahun kemudia ia jadi pembawa acara juga pada acara musik Dahsyat berbarengan dengan ke-2 rekannya Raffi Ahmad serta Indra Bekti.
Sejak itu, honor Olga perlahan mulai naik serta bisa menutupi seluruhnya cost hidup keluarganya. Jadwalnya juga makin padat, banyak sutradara yang perlu sabar menanti �antrean� agar bisa bersua dengannya.
Ditulis dari Tribunnews. com (4/11/13), disebutkan oleh salah satu sutradara di mana Olga pernah bermain film, ia mesti bersabar menanti jawaban Olga karena susah bersua lantaran padatnya jadwal Olga. Diluar itu ia memberikan, honor yang ia berikanlah untuk Olga saat itu ada dikisaran Rp250juta-300juta satu hari untuk tanggungjawab bermain film serta produser.
Bisa dipikirkan bagaimanakah Olga dengan pasti jadi tulang punggung keluarganya dengan adanya banyak pendapatan yang ia terima. Saat ini, Olga sudah pergi serta meninggalkan seluruhnya tanggungjawab itu. Bagaimanakah kelurga Olga sangatlah terasa kehilangan sosok utama dalam kehidupan mereka. Demikian dengan juga penikmat hiburan tanah air. Sekali lagi, Indonesia kehilangan sosok public figure yang multitalenta.
Dari cerita public figure Olga Syahputra semoga kita bisa mengambil hikmah, bahwa untuk memperoleh apa yang kita kehendaki, kita mesti selalu berupaya serta tak mengetahui putus harapan. Selamat jalan, Olga Syahputra, semoga kau memperoleh tempat paling baik di sisi Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar